Jumat, 17 Juli 2009

--ANALOGI—

Kecilku berbeda dengan dewasaku, aku bukan sekedar anak timun yang suatu saat bisa menjadi nikmat dan siap untuk lalapan. Aku adalah anak manusia yang sempat menjadi anak kecil yang makan dengan air susu ibu. Kesiapan bagaimana disaat aku tidakbisa menawan masa kecilku. Apa aku harus berteriak lantang kemudian aku tersenyum karena kebaikan kedewasaanku kian terwujud. Siang pun kini menjadi sore menjadi gelap dan aku menemukan pagi. Yang setidaknya pagi adalah saat berfikirku disaat aku memupuk cahaya agar kelak cahaya itu tidak akan memudar. Inilah kecilku menjadi sama dengan dewasa.

Waaaah gw terusin lg yaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tempe mentah